Senin, 22 Juli 2013

Pranata Sosial

KARYA TULIS 
disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
oleh
Nuni Wahyuni 1104232 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
A. Pranata Sosial
     a) Pengertian pranata sosial
         Pranata Sosial berasal dari istilah “Social Institution”. Demikian pengertian pranata social menurut para ahli:
         1. R.M. Mac Iver dan CH. Page mengatakan bahwa pranata sosial adalah bentuk-bentuk atau kondisi-kondisi prosedur yang mapan, yang menjadi karakteristik bagi aktivitas kelompok. Kelompok yang melaksanakan patokan-patokan tersebut disebut asosiasi.
         2. Alvin L. Bertand mengatakan bahwa pranata sosial pada hakekatnya adalah kumpulan-kumpulan dari norma-norma sosial (struktur-struktur sosial) yang telah diciptakan untuk dapat melaksanakan fungsi masyarakat. Pranata-pranat tersebut merupakan kumpulan-kumpulan norma dan bukan norma yang berdiri sendiri.
         3. Roucek dan Warren mengatakan bahwa pranata sosial adalah pola-pola yang telah mempunyai kedudukan tetap atau pasti untuk mempertemukan bermacam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dari cara-cara yang sudah tidak dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasillkan suatu struktur.
         4. Koentjaraningrat mengatakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhu kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
         5. Soerjono soekanto mengartikan social institution (pranata sosial) sebagai lembaga kemasyarakatan yang artinya adalah himpunan dari norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kehidupan pokok dalam kehidupan masyarakat.
         6. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi juga mengartikan Social Institution sebagai lembaga kemasyarakatan. Dia mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan merupakan semua norma dari segala tingkat dan berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupaan masyarakat.
         Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pranata sosial pada dasarnya bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu dalam keteraturan, sehingga diperlukan adanya norma-norma yang menjamin keteraturan tersebut. Norma-norma tersebut akhirnya berkembang menjadi pranata sosial yang pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia (http://id.shvoong.com/definisi-pranata-sosial-menurut-para /2011).
     b) Fungsi pranata sosial
         Secara umum pranata sosial memiliki beberapa fungsi. Berikut ini adalah fungsi pranata sosial secara umum:
         1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
         2. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat
         3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
         Selain fungsi umum tersebut pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung).
         1. Fungsi manifes adalalh fungsi sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat.
         2. Fungsi laten adalah fungsi sosial yang tidak tampak, tidak disadari, dan tidak diharapkan orang banyak tetapi ada.
     c) Ciri-ciri pranata sosial
         1. Mememiliki lambang-lambang/simbol
         2. Memiliki tata tertib dan tradisi
         3. Memiliki satu atau beberapa tujuan
         4. Memiliki nilai
         5. Memiliki usia lebih lama (tingkat kekekalan tertentu)
         6. Memiliki alat kelengkapan
     d) Penggolongan pranata sosial
         Berdasarkan fungsi-fungsi secara umum dan karakteristiknya tersebut, pranata sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut. Berikut ini beberapa tipe atau penggolongan pranata sosial.
         1. berdasarkan perkembangannya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi crescive institutions dan enacted institutions.
              a. Crescive institutions adalah pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat. Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, dan berbagai upacara adat.
              b. Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga keuangan, lembaga kesehatan, dan lain-lain.
         2. Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yang diterima masyarakat, pranata sosial dapat dibedakan menjadi basic institutions dan subsidiary institutions.
              a. Basic institutions adalah pranata sosial yang dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, dan negara.
              b. Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan atau rekreasi.
         3. Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial dapat dibedakan menjadi approved institutions dan unsanctioned institutions.
               a. Approved institutions adalah bentuk pranata sosial yang diterima secara umum oleh masyarakat. Misalnya lembaga pendidikan, lembaga peradilan, dan lainlain.
               b. Unsanctioned institutions adalah bentuk pranata sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya berbagai perilaku penyimpangan, seperti merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan lain-lain.
         4. Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi general institutions dan restricted institutions.
              a. General institutions adalah bentuk pranata sosial yang diketahui dan dipahami masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
   b. Restricted institutions adalah bentuk pranata sosial yang hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu. Misalnya pelaksanaan ajaran agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, atau berbagai aliran kepercayaan lainnya.
         5. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi cooperative institutions dan regulative institutions.
a. Cooperative institutions adalah bentuk pranata sosial yang berupa kesatuan pola dan tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan dan pranata industri.
b. Regulative institutions adalah bentuk pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau norma-norma yang berkembang di masyarakat. Misalnya pranata hukum (kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).
     e) Macam-macam pranata
         pranata sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengtur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat (crayonpedia.org). seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa pranata sosial memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut terwujud dari berbagai macam pranata yang ada dimasyarakat. Adapun pranata yang penting dalam masyarakat antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan pranat politik.
         1. Pranata keluarga
             Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat (crayonpedia.org).
         2. Pranata agama
             Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yang lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau dinamisme) yang sebenarnya berbeda dengan agama (crayonpedia.org).
         3. Pranata ekonomi
 Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat. Pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan (crayonpedia.org).
4. Pranata pendidikan
     Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal) (crayonpedia.org).
5. Pranata politik
    Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat atau negara (crayonpedia.org).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar