KARYA TULIS
disusun untuk
memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah
Sosiologi Pendidikan
oleh
Nuni
Wahyuni 1104232
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
A. Pranata Sosial
a) Pengertian pranata sosial
Pranata
Sosial berasal dari istilah “Social Institution”. Demikian pengertian pranata
social menurut para ahli:
1.
R.M. Mac Iver dan CH. Page mengatakan bahwa pranata sosial adalah bentuk-bentuk
atau kondisi-kondisi prosedur yang mapan, yang menjadi karakteristik bagi
aktivitas kelompok. Kelompok yang melaksanakan patokan-patokan tersebut disebut
asosiasi.
2. Alvin L. Bertand mengatakan bahwa
pranata sosial pada hakekatnya adalah kumpulan-kumpulan dari norma-norma sosial
(struktur-struktur sosial) yang telah diciptakan untuk dapat melaksanakan
fungsi masyarakat. Pranata-pranat tersebut merupakan kumpulan-kumpulan norma
dan bukan norma yang berdiri sendiri.
3. Roucek dan Warren mengatakan bahwa
pranata sosial adalah pola-pola yang telah mempunyai kedudukan tetap atau pasti
untuk mempertemukan bermacam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari
kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dari cara-cara yang sudah
tidak dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan
menghasillkan suatu struktur.
4. Koentjaraningrat mengatakan bahwa
pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat
kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhu kompleks-kompleks kebutuhan khusus
dalam kehidupan masyarakat.
5. Soerjono soekanto mengartikan social
institution (pranata sosial) sebagai lembaga kemasyarakatan yang artinya adalah
himpunan dari norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu
kehidupan pokok dalam kehidupan masyarakat.
6. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
juga mengartikan Social Institution sebagai lembaga kemasyarakatan. Dia
mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan merupakan semua norma dari segala
tingkat dan berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupaan masyarakat.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pranata sosial pada dasarnya bermula dari adanya
kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
tersebut perlu dalam keteraturan, sehingga diperlukan adanya norma-norma yang
menjamin keteraturan tersebut. Norma-norma tersebut akhirnya berkembang menjadi
pranata sosial yang pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
manusia (http://id.shvoong.com/definisi-pranata-sosial-menurut-para
/2011).
b) Fungsi pranata sosial
Secara umum pranata sosial memiliki beberapa fungsi. Berikut ini adalah
fungsi pranata sosial secara umum:
1.
Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan
bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
2.
Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat
3.
Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku
anggota-anggotanya.
Selain fungsi umum tersebut pranata sosial memiliki dua fungsi besar
yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung).
1.
Fungsi manifes adalalh fungsi sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi
harapan sebagian besar anggota masyarakat.
2.
Fungsi laten adalah fungsi sosial yang tidak tampak, tidak disadari, dan tidak
diharapkan orang banyak tetapi ada.
c) Ciri-ciri pranata sosial
1. Mememiliki
lambang-lambang/simbol
2.
Memiliki tata tertib dan tradisi
3.
Memiliki satu atau beberapa tujuan
4.
Memiliki nilai
5.
Memiliki usia lebih lama (tingkat kekekalan tertentu)
6.
Memiliki alat kelengkapan
d) Penggolongan pranata sosial
Berdasarkan
fungsi-fungsi secara umum dan karakteristiknya tersebut, pranata sosial dapat
diklasifikasikan dari berbagai sudut. Berikut ini beberapa tipe atau
penggolongan pranata sosial.
1. berdasarkan
perkembangannya, pranata sosial
dapat dibedakan menjadi crescive institutions dan enacted institutions.
a. Crescive institutions adalah pranata sosial yang
secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat. Misalnya: tata cara perkawinan,
norma-norma, dan berbagai upacara adat.
b. Enacted institutions adalah pranata sosial
yang sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya: lembaga
pendidikan, lembaga keuangan, lembaga kesehatan, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sistem nilai/kepentingan
yang diterima masyarakat, pranata sosial dapat dibedakan menjadi basic
institutions dan subsidiary institutions.
a. Basic institutions
adalah pranata sosial yang dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap
tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, dan negara.
b. Subsidiary institutions adalah pranata
yang dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan atau rekreasi.
3. Berdasarkan penerimaan masyarakat,
pranata sosial dapat dibedakan menjadi approved institutions dan unsanctioned
institutions.
a. Approved
institutions adalah bentuk pranata sosial yang diterima secara umum oleh
masyarakat. Misalnya lembaga pendidikan, lembaga peradilan, dan lainlain.
b. Unsanctioned institutions adalah bentuk pranata
sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya berbagai perilaku
penyimpangan, seperti merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan
lain-lain.
4. Berdasarkan faktor penyebarannya,
pranata sosial dapat dibedakan menjadi general institutions dan restricted
institutions.
a. General
institutions adalah bentuk pranata sosial yang diketahui dan dipahami
masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
b.
Restricted institutions adalah bentuk pranata sosial yang hanya dipahami oleh
anggota kelompok tertentu. Misalnya pelaksanaan ajaran agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, atau berbagai aliran kepercayaan lainnya.
5. Berdasarkan fungsinya, pranata
sosial dapat dibedakan menjadi cooperative institutions dan regulative
institutions.
a. Cooperative institutions adalah bentuk pranata sosial yang berupa
kesatuan pola dan tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan dan pranata
industri.
b. Regulative institutions adalah bentuk pranata
sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau
norma-norma yang berkembang di masyarakat. Misalnya pranata hukum (kepolisian,
kejaksaan, dan pengadilan).
e)
Macam-macam pranata
pranata sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengtur segala
tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat
(crayonpedia.org). seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa pranata
sosial memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut terwujud dari berbagai
macam pranata yang ada dimasyarakat. Adapun pranata yang penting dalam
masyarakat antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi,
pranata pendidikan, dan pranat politik.
1. Pranata keluarga
Pranata
keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga
dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh
pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat,
pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup
masyarakat (crayonpedia.org).
2.
Pranata agama
Agama
adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan
lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti
yang lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau
dinamisme) yang sebenarnya berbeda dengan agama (crayonpedia.org).
3.
Pranata ekonomi
Pranata
ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi
perilaku ekonomi masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam
perekonomian masyarakat. Pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia,
yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain.
Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem
barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem
barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan (crayonpedia.org).
4.
Pranata pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah (pendidikan
nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan
satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui
pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal) (crayonpedia.org).
5.
Pranata politik
Pranata
politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yang
berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat atau negara
(crayonpedia.org).
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
b. Unsanctioned institutions adalah bentuk pranata sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya berbagai perilaku penyimpangan, seperti merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar